Slide Title 1

Aenean quis facilisis massa. Cras justo odio, scelerisque nec dignissim quis, cursus a odio. Duis ut dui vel purus aliquet tristique.

Slide Title 2

Morbi quis tellus eu turpis lacinia pharetra non eget lectus. Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia Curae; Donec.

Slide Title 3

In ornare lacus sit amet est aliquet ac tincidunt tellus semper. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Selasa, 18 November 2014

latihan soal homomorfisma



HOMOMORFISME


1.   Mis. (Z, +) grup
a.   Jika β ; Z ke Z didefinisikan dg β (x)=2x, untuk setiap Z , buktikan β endomorfisme
b.   Jika β ; z → z didefinisikan dengan β (x) = x, untuk setiap x Z, buktikan β antomorfisme
Bukti
a.   Ambil sebarang x,y Z.
β (x) = 2x
β (y) = 2y
β (x+y)= 2 (x+y) = 2x + 2Y = β (x) + β (y)
Karena β (x+y) = β (x) + β (y) untuk setiap x,y Z
Dan β: Z → Z maka β endomorfisme, tetapi tidak surjektif b.   I) adt : β homomorfisme
ii) β injektif dan surjektif
Bukti:
i.   β (x) = -x, β (y)=-y
β (x+y) = - (x+y)
= -x-y
= -x + (-y)
= β (x) + β (Y)
ii.   Adt β injektif dan surjektif


-    Ambil sebarang x,y Z
β (x) = β (Y)
-x = -y
-1.x = -1.y
X = y (konselasi kiri) Maka β injektif


-    Ambil sebrang  y Z Pilih x Z , x = _y
β (X) = -(-y)
β (x) = y
Maka β surjektif


Karena β endomorfisme dan β injektif dan β surjektif maka β antromorfisme


2.   T adalah himpunan semua bilangan bulat genap. Tunjukkan bahwa (Z,+) dan (T,+) adalah isomorfis.
Solusi :
f : S T disebut isomorfisme dari semigroup (S,*) ke (T,*’) bila menunjukkan hubungan
korespondensi satu-satu dari S ke T. a.   f: Z → T dengan f(a) = 2a
b.   tunjukkan f berkoresponden satu-satu f(a1 )= f(a2 ) lalu 2a1 = 2a2 shg a1 = a2
c.   tunjukkan f onto, misalkan b sembarang bilangan bulat genap dan a= b/2 dan f(a) =f(b/2) =
2(b/2) =b. f → onto
d.   f(a+b) = 2(a+b) = 2a+2b = f(a) + f(b) Sehingga (Z,+) dan (T,+) adalah isomorfis.



3.   Apakah Q ; G ke G^1 berupa Isomofisme?
Jawab:
i.   Adt Q injektif Q(x)=Q(y) maka x=y Q(x)=Q(y)
Log x = log y
X=y (kedua logaritma hasilnya sama berarti bil yang logaritmakan adalah sama)
ii.  Adt Q surjektif
Ambil sebarang z angg G^1 ,, x =10^y
Maka Q(x) = log x Q(X) = log 10 ^y Q(x)= y
Dari pers i dan ii mka Q ; G ke G1 adalah Isomofisme



4.   Mis G gruop bil reil R + terhadap operasi perkalian (R+, x). Q dibaca SIE
G^1 grup bil rel R terhadap operasi +
Q ; G ke G^1 didefinisikan dg Q(x) = log x, unt setiap x angg G
Bukti:
Adt: Q (x.y) =(?) Q (x) + Q (y) Q(x) = log x
Q(y) = log y
Q(xy)= log (xy) = log x + log y
Q(xy)= Q9x) + Q(y)
Karena Q(xy) =  Q9x) + Q(y) unt setiapp x,y angg G
Maka Q: G ke G1 adalah homomofisme


5.   Mis G himp bil bulat tak nol terhadp opersi x membentuk grup G^1 = (1,-1) grup terhadap operasi x.
Pemetaan  Q : G ke G^1 didefinisikan oleh Q(x) = 1, x>0 dan -1, x<0. Buktikan Q homofisme
Bukti :
Kasus 1) x > 0, y >0
X > 0 maka Q(x) = 1 y > 0 maka Q(y) = 1
xy>0maka Q(xy) = 1 = 1.1 =Q(x) Q(y) Kasus 2) x>0, y<0 → Q(x) = -1
Kasus 3) X<0, y>0 → Q(x) =-1
Kasus 4) x<0, y<0 → Q(x) = 1


6.   Apakah setiap grup dari grup abeluan adalah grup normal?
Jawab: iya, buktinya
Miasalkan , G adalah grup abelian maka setiap x,y angg G Berlaku x,y=y=x
n adalah sub grup G maka n subset G sehingga n angg N, maka n angg G. Adan karena G abel
mk N juga berlaku setiap m,n angg N. Maka mn=nm
N dikatakan subgrup normal dari G (N subgrup normal G) Jika a^-1 Na subset N, unt a angg G
Ambil sebrang P angg a^-1 Na dg A ngg G P = a^-1 na, n ang N
P = a^-1 an, komutaif karena G abel dan N ang N, N suset G maka n ang G P= en , invers
P=n , sifat indentitas
Maka diperoleh p angg N, karena P angg a^-1 Na dan P ang N Mak sifat a^-1Na subset N
Sehg terbukti N subgrup Nrmal dari G



7.   G grup siklis, jika ada a ang G ada G =<a>
<a>  = (a^n l a c G) (x, kali)                            c di baca subset
<a>=(n.a l a angg G) (+, tambah) Adit: <a> grup abel
-    Ambil sebrabg x,y angg <a>
Adit xy=yx
Bukti x ang <a>  maka x = a^m
Y ang <a> maka y = a^n
Xy= a^m + a^n= a ^m+n = a^n . a^m = y.x
-     X angg <a> maka x = n.a
Y ang <a> maka y = m.a
X + y = na + ma
= a (m+n)
= ma + na
=y + x


8.   β : Z ke Zn, dg b(a)=(a) dari a Z, maka b (a+b) =(a+b)= (a) +(b)= b(a)+b(b), unt setiap a,b Z.
Homomofisme
Adid homofisme
B (a+b) = (a+b) =(a)+(b)=b(a)+b(b) untuk setiap a,b Z. Adib:
B(a+b)= (?) b(a) + b(b) B(a)= (a)
B(b)=(b)
B(a+b)=(a+b) = (a)+(b) = b(a)+b(b)
Karena B(a+b)= b(a)+b(b) unt setia a,b ang Z maka Z ke Z adalaha homofisme
Adib surjektif
Untuk setiap c ang Zn, ada a ang Z maka b(a)=c Ambil sebrang c ang Z pilih c ang Z pilih c =(a), maka B(a)=(a)
B(a)=c


9.   Definisi b; Z ke Z by b(a)=2a untuks etiap a ang Z. Maka b(a+b)= 2(a+b)=2a+2b= b(a)+b(b) untuk setiap a,b ang Z. Homofisme
Adib homofisme
B(a+b)=(?) b(a) +b(b) B(a)=2a
B(b)=2b
B(a+b)=2(a+b) =2a+2b = b(a)+b(b)
Karena b (a+b)= b(a)+b(b), untuk setiap a,b ang z, maka b;Z ke Z adalah homomofisme
Homomorfisme injektif
Ambil sebarang a,b ang Z maka



Adib: b(a) =(?) b(b)
2a=2b
A=b (kensel kiri)
Terbukti b(a)=b(b) maka a=b


10. Dari r ang R, def Pr:R ke R by Pr(a)=ar untuk setiap a ang R. Maka homofisme, Pr(a+b) = (a+b)r
= ar+br = Pr(a)+Pr(b) untuk setiap a,b ang R. Buktikan (a+b)r=ar+br
Jawab:
Homomofisme Pr:R ke R
i.     Adib injektif
Ambil sebrang a,b ang R maka Adib Pr(a)=Pr(b)=(?) ar=br Pr(a)=Pr(b)
Ar=br  terbukti
ii.    Adib surjektif
Untuk r ang R, untuk c ang R ada cr ang R Untuk cr ang R, ada a ang R maka Pr(a) = cr Ambil sebrang cr anng R
Pilih a ang R , a = c
Pr(a) = ar
Pr(a) = cr     terbukti


11. Apakah semua subgrup S3 adalah subgrup normal?
Jawab tidak.
Himp S3= ( (1), (1,2), (1,3), (2,3), (123), (132) )
Untuk membuktikan subgrup normal haruslah koset kiri=koset kanan
Ambil sebarang , misalkan (1) dan (1.3)
-    Koset kanan
H o (1) = ( (1) , (1,3))
H o (a) = H O (1.2)= Ho (123)
= ( (1) o (12), (13) o (12)
= ((12) (123)) H o (a) = H o (23) = H o (132)
= ((1) o (23), (13) o(23
= ((23) o (132))
-    Koset kiri
(1)   o H = ((1) , (13)) (a)    o H = (12) o H
=((12) o (1) , (12) o (13)
= ((23) o (123)
Jadi koset kiri tidak sama dengan kosed kanan



12. b(a) adalah subgrup dari H
adib b G sugrup H , b(aob) = b(a) #b(b)
two steps subgrup test
a.   b(a) tidak sama dengan Himpunan kosong jelas, karena G grup dan ada eG ada b (eG) = eH
b.    b(G) cubsed H
b(G)= (b(a) l a ang G)
setiap b(a) ang b(G) maka b(a) ang H
berarti b(a) sused H
c.    ambil sebarang x,y ang (G)
x ang b(G) artinya ada a ang G ada x = b(a)
y ang b(G) artinya ada b ang G ada y = b(b)
karena himpunannya di H maka operasi yang digunakan #
x # y = b(a) # b(a)
= b(a o b) b(G)
Setiap ang b(G) artinya ada a ang G ada  x = b(a) X = b (a)
X^-1 = b (a)^-1
= b (a^-1) b (G) Terbukti b (k) subsed H
B= k ke H, b homomofisme


Tunjukkan secara one-step Ambil sebrang x.y ang b(G) Adib xy^-1 ang b(G)
X ang b (G) ke ada a ang G, ada b(a)=x
Y ang b(G) ke b ang G , ada b(b)= y
B(b)=y
(b(b)^-1 = y ^-1
X # y^-1 = b (a) # ( b (b))^-1
= b (a) # (b(b^-1)
= b (a # b^-1) Ang b (G) , a o b^-1 ang G


13. Diketahui fungsi f : R ® R dengan f(x) = x.  Fungsi f merupakan fungsi yang surjektif. Sedangkan fungsi f : R ® R dengan f(x) = x2  bukan fungsi surjektif karena -2 Î R tetapi tidak ada   x Î R sehingga  f(x) = x2 = -2.



14. Diketahui fungsi f : R ® R dengan f(x) = x3. Fungsi f merupakan fungsi yang injektif karena untuk setiap   x, y  Î R dengan  f(x) = f(y) maka x3 = y3 sehingga berlaku x = y.
Sedangkan fungsi f : R ® R  dengan  f(x) = x2 bukan fungsi injektif karena ada -2, 2 Î R dan -2
2  tetapi f(-2) = (-2)2 = 4 = 22 = f(2).


15. Misalkan < G, . > suatu grup abelian dan n bilangan bulat tertentu. Akan ditunjukkan bahwa aturan f(x) = xn mendefinisikan suatu homomorfisma
f : G ® G.
Karena f(xy) = (xy)n = xn yn = f(x) f(y) maka f  mengawetkan operasi.
Khususnya,  f : Z10* ® Z10* dengan f (x) = x2.  Hal itu berarti  f(1) = 1, f(3) = 9, f(7) = 9, dan f(9) =
1.


16. Fungsi f : dengan f(x) = 8x merupakan homomorfisma 2 ke 1.
Karena f(0) = 0 dan f(5) = 0 maka
K=Ker(f) = { 0, 5 }.
Koset dari K dibawa ke anggota dari peta f  yaitu 10 anggota  dibawa dalam 2 ke 1  cara ke 5 anggota peta f.
{ 0 , 5 } ® 0
{ 1 , 6 } ® 8
{ 2 , 7 } ® 6
{ 3 , 8 } ® 4
{ 4 , 9 } ® 2


17. Didefinisikan pemetaan  f : Z ® Z dengan aturan f(x) = 3x. Karena  f(x+y) = 3(x+y) =  3x+3y = f(x)
+ f(y) maka f homomorfisma. Penyelesaian persamaan 3x = 0 adalah x = 0 sehingga Ker(f) = { 0
} atau f injektif.
Dengan menggunakan teorema maka Z  isomorfis dengan Im(f) = { 3x | x dalam Z } = (3) yang merupakan grup bagian sejati dari Z.


18. Jika Z dan Q berturut-turut ring dari bilangan bulat dan ring dari bilangan rasional terhadap operasi penjumlahan dan pergandaan biasa.
Didefinisikan pengaitan  f dari ring Z ke Q, sebagai berikut : "aÎZ, f(a) = 2a, maka apakah g
adalah suatu homomorfisma?
a.    f  fungsi  yakni  ("a, bÎ Z), a = b Þ f(a) = f(b) Ambil sebarang a,b Î Z, dengan a = b
Þ 2a = 2b       ... (sifat pada Z)
Þ f(a) = f(b) ...( definisi  f  )
b.    f  bukan homomorfisma, karena tidak berlaku "x, yÎZ,  f(xy) = 2xy (2x)(2y) = f(x) f(y) Sebagai counter example :
$ -3, 5Î Z, f((-3)5) = f (-15) = 2(-15) = 30 ≠ f (-3) f (5) = (-6)10 = 60



19. Diberikan pengaitan h dari Z ke Zn (ring dari bilangan bulat modulo n).
"xÎZ, h(x) = r = sisa x/n,  artinya x = kn + r atau r = x kn, untuk suatu k Î Z dan 0 £  r  < n. Buktikan bahwa h homomorfisma.
Bukti :
a.  h merupakan fungsi : bukti sebagai latihan mahasiswa b.  h homomorfisma :
"x, yÎZ maka x = pn + r dan y = qn + s, untuk suatu p, q Î Z. Ini berarti bahwa h(x) = r, h(y) =
s Î Zn, dimana 0£ r< n dan 0£s<n, maka r+s, rs Î Zn.
Diketahui bahwa r, s, r+s, rsÎ Z, sehingga $t, uÎZ berlaku r + s = tn + v dan rs = un + w, dengan
0£ v < n dan 0£w<n.
(r, s Î Zn maka r+s = v, rs = w Î Zn)
i.   x + y = (pn + r) + (qn + s)                             ii.   xy   = (pn + r)(qn + s)
= (p+q)n + (r+s)                                                = (pqn)n + (ps)n + (qr)n + rs
= (p+q)n + tn +v                                                = [(pqn)+(ps)+(qr)]n+un + w
= (p+q+t)n + v                                                   = [(pqn)+(ps)+(qr)+u]n + w
= p*n + v                                                            = q*n + w
Tampak dari i, bahwa h(x+y) = v = r+s = h(x) + h(y)
dari ii, diperoleh h(xy) = w = rs = h(x).h(y)
Jadi h adalah homomorfisma

Las series más vistas

Pengikut

Teman Rizma

Lainnya